29 January 2018

Hujan adalah sebuah hal yang bikin aku mempunyai rasa yang bercampur
Menyukai, sekaligus membenci.

Tatkala sore berlabuh
Aku sendiri menatap kelamnya langit
Gerimis gugur membasahi bumi.

Aku amat menyukai dinginnya hari
Yang mengulit tubuh
Juga alunan melodi rintik
Yang menjadi halwa telinga.

Namun aku juga membenci saat itu
Tatkala sepi menyelubungi
Satu persatu kisah kita kembali menguasai.

Tawa tangis yang kita bina menjadi mahligai kehidupan
Kini hanya menjadi bayang yang datang dan pergi.

Lalu aku bingkas bangun
Menuju ke dapur untuk menikmati coklat hangat
Dan sekaligus semuanya menghilang
Sirna dari ingatan.

Namun hujan juga bikin aku jatuh cinta.

Dalam diam setiap hari aku menanti luruhnya air ke bumi. Kerana detik itu merupakan saatnya Tuhan makbulkan segala doa.

Mana mungkin aku persiakan satu butir rintik yang membasahi bumi, dengan membiarkan diriku bisu tanpa menitipkan kalam ke langit Tuhan.

Tidak mungkin.

Kerana aku masih punya banyak cita dan impi
Begitu juga harapan yang kubina sendiri.

Dan hanya saja kamu tahu
Dalam doa-doaku
Tersimpan begitu banyak nama yang aku alunkan.

Antaranya;
Sepotong nama milikmu.

Comments

Popular posts from this blog

Pemuda , Pemudi dan Prioriti .

SEHINGGA PARA PEMUDA MENGERTI